Tulang sejatinya berfungsi sebagai penopang tubuh.
Tanpa tulang tubuh kita tak bisa tegak berdiri, mungkin jika manusia tanpa
adanya tulang akan seperti siput atau ubur-ubur yang bertubuh lembek.. hihihi.
Jadi tulung itu memiliki peranan sangat penting bagi tubuh loh kawan. Bila
terjadi gangguan pada tulang maka akan sangat mengganggu aktifitas. Misalnya
kita mengalami patah tulang di bagian kaki, tentu kita akan sangat sulit untuk
berjalan. Dan bertambah usia seseorang akan mengurangi kekuatan tulang,
biasanya tulang akan keropos/rapuh ketika seseorang semakin tua. Contohnya
kakek- kakek atau nenek-nenek yang sulit berjalan dan berdiri tegak, kalau bisa
berjalan pun harus menggunakan bantuan tongkat. Walaupun tak jarang juga loh
ada lansia yang masih kuat berdiri dan berjalan, malah tampak gagah seperti
halnya anak muda. Nah, jadi apa sebenarnya yang membuat perbedaan tersebut,
padahal sama – sama sudah tua. Pasti ada penyebab kenapa ada lansia yang
menggalami penurunan kekuatan tulang atau biasa disebut juga Osteoporosis akan
tetapi ada juga seseorang yang tetap memiliki
tulang yang kuat walaupun sudah lansia. Untuk lebih jelasnya akan kita bahas di
bawah ini :
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Tulang
Jenis Kelamin dan Faktor Usia
Wanita berisiko lebih besar terkena osteoporosis,
sebab wanita mempunyai jaringan tulang yang kurang daripada laki-laki. Bagi
yang mempunyai kerangka tubuh lebih kecil, atau yang mempunyai indeks massa
tubuh yang rendah (kurus) juga beresiko. Tulang juga akan menjadi lebih tipis
& melemah seiring dengan bertambahnya usia.
Jumlah Kalsium Dalam Asupan Makanan
Jumlah asupan makanan yang kurang memadai dapat
menyebabkan kepadatan tulang berkurang, mengalami pengeroposan tulang secara
dini dan berisiko patah tulang.
Faktor Ras, Indeks Masa Tubuh, dan Genetik
Resiko terbesar adalah ras mongoloid atau
orang-orang asia yang di pengaruhi oleh geografis dan iklimnya. Indeks masa
tubuh yang rendah (19 atau kurang) juga memiliki resiko yang besar. Selain itu,
faktor genetik atau keturunan juga memiliki peluang besar untuk mempengaruhi
kesehatan tulang dari orang tua kepada anaknya.
Gangguan dan Kondisi Tubuh
Orang yang menderita anoreksia atau bulimia berisiko
osteoporosis. Selain itu, operasi perut (gastrektomi), operasi dan kondisi
penyakit tertentu seperti Crohn, penyakit celiac dan penyakit penurunan berat
badan juga dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium.
Aktifitas Fisik
Seseorang yang kurang dalam aktifitasnya justru
berpeluang tinggi mengalami osteoporosis di bandingkan dengan orang yang aktif
dalam beraktifitas.
Merokok dan Minum Alkohol
Sudah bukan hal yang tidak diketahui banyak orang
lagi bahwa merokok dan minum alkohol dapat merusak tubuh manusia. Merokok juga
merupakan faktor yang mengakibatkan tulang menjadi rapuh. Jika mengonsumsi
alkohol lebih dari dua botol sehari dapat meningkatkan terjadinya osteoporosis,
hal tersebut terjadi karena alkohol dapat merusak kemampuan tubuh untuk
menyerap kalsium
Faktor Hormon
Pembentukan hormon tiroid yang terlalu banyak dapat
menyebabkan rapuhnya tulang.
Penggunaan Obat Tertentu
Pengguna obat kortikosteroid secara jangka panjang
dapat menyebabkan kerusakan tulang.
Minuman Bersoda (Soft Drink)
Sebagian besar minuman soda mengandung asam fosfat yang
dapat meningkatkan laju ekskresi kalsium urine. Selain itu, minuman ini juga
kerap lebih di sukai dibanding minuman lain yang lebih sehat sehingga
mengurangi asupan kalsium, secara keseluruhan.
Garam
Konsumsi garam berlebih atai kadar natrium yang spesifik
dapat menyebabkan hilangnya kalsium sehingga tulang akan melemah dari waktu ke
waktu.
Kafein
Terlalu banyak mengkonsumsi kafein bisa mengancam
kesehatan tulang. Oleh sebab itu kurangi mengkonsumsi kafein, pilihlah minuman
teh sebab senyawa dalam tanamannya ada kemungkinan dapat melindungi tulang atau
mungikin anda bisa menambahkan susu pada kopi untuk mengurangi efek melemahnya
tulang.
Cara Agar Tulang Tetap Sehat Dan Kuat
Tingkatkan Asupan Kalsium
Kalsium membantu membentuk dan menjaga kesehatan
tulang yang kuat. Kadar kalsium yang rendah dapat mengakibatkan kepadatan
tulang yang rendah dan mudah keropos. Kadar kalsium yang tepat dan mencukupi
dapat membantu mencegah osteoporosis dan masalah tulang.
Usia diantara 19 sampai 50 tahun harus mengkonsumsi
1.000 mg kalsium per hari.
Cara 1 :
Konsumsi secara rutin sayuran berdaun hijau seperti,
brokoli, kale, sawi, kubis, lobak, dan sayuran lainnya yang merupakan sumber
kalsium.
Cara 2 :
Kacang juga memiliki kandungan kalsium yang tinggi.
Tahu, buncis dan produk olahan kacang lainnya memiliki banyak kalsium dan
magnesium yang dibutuhkan untuk memperkuat tulang.
Cara 3 :
Jeruk dan jus apel kaya akan kalsium yang mudah
diserap oleh tubuh.
Cara 4 :
Konsumsi produk olahan susu yang rendah lemak,
seperti keju, susu dan yogurt yang kaya kalsium.
Tetap jaga gaya hidup dan kebiasaan sehat karena
berdampak pada tubuh untuk menyerap kalsium dengan baik dan mempertahankan
kekuatan tulang.
Menikmati Sinar Matahari Pagi
Paparan sinar matahari pagi hari pada lengan, tangan
dan wajah selama 10 sampai 15 menit setiap hari maka akan membantu tubuh kita
secara alami menghasilkan cukup vitamin D yang dibutuhkan untuk menguatkan dan
menyehatkan tulang. Selain itu, kita juga bisa mengkonsumsi makanan yang kaya
akan vitamin D, seperti susu, sereal, jus jeruk, sarden, udang, kuning telur
dan ikan tuna.
Vitamin D juga sangat dibutuhkan untuk menyerap
kalsium.
Menurut penelitian ditahun 2004 yang diterbitkan
oleh Journal American of Clinical Nutrition, kekurangan vitamin D dapat
menyebabkan penyakit tulang osteomalacia, tulang rapuh, dan dapat memperburuk
kondisi orang dewasa yang osteoporosis,
dan menyebabkan penyakit rakhitis pada anak-anak.
Selain itu, sebuah penelitian di tahun 2014 yang
diterbitkan oleh Best Practice & Research Clinical Endocrinology &
Metabolism menyatakan bahwa kekurangan vitamin D, dapat membuat kekuatan tulang
hilang, sehingga dapat menyebabkan osteoporosis dan patah tulang.
Hindari Konsumsi Garam Yang Berlebihan
Garam diketahui dapat menyebabkan ekskresi kalsium
yang berlebihan ditubuh melalui ginjal, yang pada akhirnya dapat membuat tulang
kita menjadi rapuh.
Sebuah penelitian di tahun 2013 yang diterbitkan
oleh Endocrine Society menyebutkan bahwa asupan garam yang tinggi pada tubuh
dapat meningkatkan risiko seorang wanita mengalami patah tulang setelah
menopause. Pada penelitian ditahun 2008 yang diterbitkan dalam Journal of Bone
and Mineral Research, menyimpulkan bahwa garam dapat menyebabkan perubahan yang
signifikan terhadap keseimbangan kalsium tulang, terutama apabila dibarengi
dengan asupan kalsium yang kurang.
Organisasi The American Heart Association
menyarankan untuk membatasi asupan garam harian tidak kurang dan tidak lebih
dari 1.500 mg. Selain itu, hindarilah makanan olahan yang mengandung garam
tinggi.
Berhenti Merokok
Merokok dapat menyebabkan berbagai masalah
kesehatan, termasuk salah satunya adalah masalah tulang. Merokok dapat mencegah
tubuh untuk menyerap kalsium secara efisien, sehingga pada akhirnya akan
mengurangi kepadatan tulang.
US National Institutes of Health menunjukan bahwa
perokok yang memiliki kepadatan tulang rendah dapat memiliki risiko lebih
tinggi terhadap patah tulang dibandingkan dengan orang yang tidak merokok.
Risiko ini akan terus meningkat seiring dengan lamnya aktifitas merokok.
Selanjutnya, pada perokok wanita akan cenderung
mengalami menopause di usia muda, dan menyebabkan keropos pada tulang semakin
meningkat.
Sebuah penelitian pada tahun 2013 yang diterbitkan
dalam Journal of the American Association of Orthopaedic Surgeons menyebutkan
bahwa merokok berhubungan dengan waktu penyembuhan yang lama dan memiliki
risiko komplikasi pada tulang yang patah. Penelitian lain yang dipublikasikan
oleh Bone & Joint Research di tahun 2013 menyimpulkan bahwa merokok dapat
memiliki efek negatif pada penyembuhan tulang.
Katakan Tidak Pada Soda
Jika kita adalah seorang pecandu minuman soda,
ingatlah bahwa meminum soda secara berlebihan dapat menyebabkan penurunan
kepadatan mineral pada tulang daan meningkatkan risiko tulang patah.
Ketika kita meminum soda terlalu berlebihan, maka
kadar fosfat akan meningkat dalam darah. Sehingga, dapat menghabiskan zat
kalsium dari tulang dan meningkatkan ekskresi kalsium di urin. Bahkan, soda
juga dapat mencegah penyerapan kalsium.
Sebuah penelitian di tahun 2006 yang diterbitka oleh
The American Journal of Clinical Nutrition menyebutkan bahwa kafein dan asam
fosfat dalam soda dapat membahayakan tulang.
Bila mungkin, kita dapat mengganti minuman bersoda
dengan susu atau jus yang kaya akan kalsium untuk mendapatkan tulang yang kuat.
Kurangi, Bahkan Hentikan Meminum Alkohol
Untuk menikmati kesehatan yang baik dan menguatkan
tulang, hindari meminum Alkohol lebih dari satu gelas perhari untuk wanita, dan
tidak lebih dari dua gelas perhari untuk pria. Bahkan, jika bisa mulai sekarang
berhentilah meminum Alkohol. Asupan alkohol yang terlalu banyak dapat
mengurangi kepadatan tulang, mengurangi pembentukan tulang, meningkatkan risiko
patah tulang, dan memperlambat penyembuhan keretakan tulang.
Kurangi Minum Kopi
Kafein dalam kopi dapat mengganggu kemampuan tubuh
untuk menyerap kalsium, sehingga kekuatan tulang akan semakin berkurang.
Dalam penelitian di tahun 2006 yang diterbitkan
dalam Osteoporosis International menemukan bahwa meminum lebih dari 4 cangkir
kopi dapat menyebabkan peningkatan risiko patah tulang osteoporosis, terutama
pada wanita yang memiliki asupan kalsium yang rendah. Selain itu, sebuah
penelitian di tahun 2001 yang diterbitkan dalam American Society for Clinical
Nutrition menyebutkan bahwa asupan kafein dapat mengurangi kekuatan tulang pada
wanita lanjut usia.
Jangan minum kopi lebih dari 2 cangkir kopi dalam
sehari, dan hindarilah minuman jenis lain yang mengandung kafein.
Olahraga Setiap Hari
Olahraga yang teratur selalu saja menjadi saran
terbaik untuk menjaga tubuh dalam kondisi yang sehat. Terutama, olahraga
menahan beban yang harus dilakukan secara rutin untuk menjaga kesehatan tulang.
Sebuah penelitian di tahun 2009 yang dipublikasikan
oleh Sports Medicine menyebutkan bahwa orang yang menderita osteoporosis harus
melakukan olahraga beban dan latihan resistensi, untuk meningkatkan
keseimbangan tulang dan postur tubuh. Sehingga akan mengurangi risiko kerapuhan
tulang.
Olahraga menahan beban, seperti berlari, jogging,
lompattali, dan menaiki tangga dapat membantu menjaga tulang kuat. Olahraga
sangat menguntungkan tulang.
Makan Makanan Yang Kaya Akan Vitamin C
Vitamin C sangat penting untuk pembentukan kolagen
dan perkembangan tulang normal. Vitamin C merupakan antioksidan yang dapat
membantu mengurangi oksidatif stres sehingga melindungi kita dari peradangan
tulang. Peradangan dapat menghilangkan kalsium dari tulang kita. Dengan banyak
memakan makanan yang kaya akan vitamin C maka dapat memperkuat tulang.
Sebuah penelitian yang diterbitkan di tahun 2012
oleh Public Library of Science (PLOS) menyebutkan bahwa vitamin C adalah
kandungan anabolik tulang yang dapat mencegah tulang keropos. Sebelumnya, ada
penelitian di tahun 2008 yang diterbitkan oleh American Journal of Nutrition
menunjukan bahwa asupan vitamin C yang tinggi mampu memperkuat tulang usia lanjut.
Buah-buahan dan sayuran seperti pepaya, paprika,
brokoli, stroberi, kubis, nanas, jeruk, kiwi, meln dan kembang kol mengandung
vitamin C yang tinggi.
Konsumsi Makanan Ber-Protein
Protein dapat meningkatkan retensi kalsium dan
metabolisme tulang. Dalam penelitian di tahun 2010 yang diterbitkan oleh
Current Opinion in Clinical Nutrition and Metabolic Care menyatakan bahwa
mengkonsumsi lebih banyak protein (termasuk daging) dapat dijadikan sebagai
asupan kalsium bagi kesehatan tulang, khususnya untuk usia tua.
Untuk kesehatan tulang, maka konsumsilah protein
nabati yang dapat ditemukan di kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran.
Hindarilah mengkonsumsi makanan protein hewani, seperti daging, karena
cenderung dapat menghilangkan kalsium dari tulang.
Sumber :
http://www.caranugraha.com/2015/11/cara-menjaga-tulang-agar-tetap-kuat-dan-sehat.html
0 komentar:
Post a Comment